pns dngn mryang gmbira…

kisah kasih PNS ceria

Tentang Maaf Mei 14, 2012

Filed under: Blog Ndableg! — kringetdingin @ 3:32 pm
Tags: ,

Bayangin ini,

Kita lagi enak2 duduk2, tiba2 ada batu nyasar ke kepala kita, kena kepala, luka, berdarah…

Yang nimpuk batu dateng tergopoh2, memohon maaf, ngakuin kalau dia salah, bener2 minta maaf dan menyesal. Dia jg jelasin kl dia gak sengaja, maksudnya mau nimpuk anjing, malah kena kita…

Dia berusaha bantuin ngobatin luka kita, dsb…

Apakah kita akan:

a. Memaafkan dia dengan tulus, kasih tau dia kl kita gak apa2, gak perlu takut. Intinya buat dia merasa nyaman dan gak takut lagi.

b. Dimaafin, tp kasih tampang judes. Sambil nunjuk2 ke luka bilang, “iya gue maafin, tapi liat nih, luka gue, gara2 elo! Nyadar gak?!”

c. Gak usah dimaafin sama sekali. Kalau perlu dibales ditimpuk batu juga, biar impas.

Kebanyakan dari kita melakukan b kan? Atau malah c?

Memaafkan seseorang memang bukan hal yang mudah. Masing2 orang juga berbeda pemahaman tentang memaafkan.

Ada yg membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan rasa sakit hati, ada yang harus dibalas supaya impas, ada juga yang bisa dengan tulus ikhlas langsung bisa memaafkan.

Ketika memaafkan, menurut saya sih, kita gak perlu melihat besar kecil nya kesalahan seseorang, atau apakah dia sengaja atau tidak melakukannya..
Apa yg terjadi di luar kuasa kita, berarti atas kuasa Allah, jadi ketika kita memaafkan, kita memaafkan karena Allah.

Di QS. Ali Imran [3]:134 ditulis tentang kaum beriman, “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Menurut Rasulullah, orang yang kuat itu yang mampu menahan amarahnya. Beliau bersabda: Orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat, tetapi (orang yang kuat itu adalah) orang yang mampu menahan dirinya ketika marah (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud).

Beberapa ayat ttg memaafkan :

” ……dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa.. ” (QS. Al Baqarah [2] ; 237)

” Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. .” (QS. Al A’raaf [7] ; 199)

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Q.S Asy Syuura [42] :40)

Memaafkan orang memang sulit, benar2 membutuhkan pengendalian diri level tinggi. Memaafkan berarti menghilangkan dan tidak menghukum meskipun bisa melakukan itu. Ketika menahan amarah adalah hanya mengendalikan diri dengan menahan sesuatu didalam hati, memaafkan mengharuskan kita menghilangkan bekas luka sakit hati yang kita alami.
Ya wajar aja kalau memaafkan itu disebut perilaku orang bertaqwa…

A little something in my head ajah..
Semoga kita semua masuk ke dalam golongan orang yang bertaqwa… amiin…